Strategi
pembelajaran aktif dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di dalam kelas
(indoor learning) maupun di luar
kelas (outdoor learning) sebagai
berikut:
1.
Brainstorming
Dalam Wikipedia, brainstorming is a by which a
group tries to find a solution for a spesific problem by gathering a list of
ideas spontaneously contributed by its members.[1] Brainstorming adalah teknik kreatif
sebuah kelompok yang mencoba menemukan solusi suatu masalah tertentu dengan
cara mengumpulkan daftar ide secara spontan dari anggota kelompoknya.
Brainstrorming adalah bagian
teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Metode
Brainstrorming dapat dipraktikkan
kepada peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang
akan diajarkan. Metode ini memancing peserta didik untuk aktif menuangkan ide,
pendapat, maupun pengalaman yang sudah dimilikinya secara bebas. Dalam keadaan
ini, guru harus dapat mengelola dan mengendalikan suasana kelas agar tidak
terjadi keributan karena peserta didik yang berlomba-lomba ingin menyampaikan
pendapatnya.
Dalam
penggunaan strategi ini, seorang guru dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya secara bergilir maupun berkelompok
terlebih dahulu.
2.
Active Sharing
Knowledge
Active sharing knowledge mempunyai arti
sebagai saling tukar pengetahuan. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat
tingkat kemampuan peserta didik, di samping untuk membentuk kerjasama tim.
Strategi ini dapat dilakukan pada hampir semua mata pelajaran.[2]
Strategi ini
hampir sama dengan Brainstorming yang
mendorong semua peserta didik aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya. Jadi,
keberhasilan strategi ini tergantung kerjasama tim dalam saling tukar
pengetahuan dengan temannya.
3.
The Power Of
Two
The power of two berarti dua
kekuatan (kepala/pikiran). Artinya bahwa strategi pembelajaran aktif ini
menekankan untuk berpikir dua orang dalam menyelesaikan masalah yang diajukan
oleh guru. Berpikir dua orang lebih baik daripada berpikir sendiri-sendiri
karena ada peluang sharing pendapat.
Strategi ini dapat membantu peserta didik pasif berani menyampaikan ide
pendapat, maupun pengalamannya kepada temannya.
Dalam
pelaksanaan strategi ini, guru mengetahui tingkat perbedaan kemampuan setiap
peserta didik, sehingga dalam diskusi tersebar antara peserta didik yang pandai
atau aktif dengan peserta didik yang biasanya pasif berbicara. Semua peserta
didik dianjurkan untuk menyampaikan pendapatnya kemudian dipresentasikan di
depan kelas.
Sebelum
melaksanakan strategi ini, setiap peserta didik dapat memahami terlebih dahulu
materi yang akan didiskusikan atau diberikan oleh guru tugas tersebut untuk
dipelajari di rumah.
4.
True or False
True or False artinya benar
atau salah. Strategi ini merupakan aktivitas kolaboratif yang dapat mengajak
anak didik untuk terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera. Strategi
memancing peserta didik berlomba-lomba menebak pernyataan-pernyataan yang
diajukan guru. Strategi ini dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta
didik dalam memahami mata pelajaran yang sudah dipelajari.
5.
Everyone is A
Teacher Here
Everyone is teacher here artinya semua
orang bisa menjadi guru. Startegi ini memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik untuk menjadi “guru” bagi teman-temannya yang lainnya. Sehingga
strategi ini sangat bagus untuk meningkatkan keaktifan keikutsertaan peserta
didik dalam pembelajaran.
6.
Team
Investigation
Team Investigation berarti
kegiatan investigasi yang dilakukan oleh kelompok untuk memecahkan masalah atau
mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.[3]
Strategi ini melatih peserta didik bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan
masalah. Dalam pelaksanaan startegi ini, perlu pembagian tugas yang harus
dilakukan setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan masalah.
7.
Index Card Match
Index Card Match adalah strategi
aktif yang biasanya menggunakan kartu indeks untuk mengetahui seberapa jauh
peserta didik memahami pelajaran yang sudah dipelajari. Strategi ini memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan untuk memacahkan masalah yang
diberikan oleh guru.
8.
Information
Search
Information search adalah strategi
aktif yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mencari informasi melalui
media atau sarana apa pun yang dapat memungkinkan mereka mendapatkan informasi
tersebut.
Agar informasi
yang diperoleh peserta didik bisa bervariasi, guru dapat menyuruh setiap
kelompok belajar di tempat atau dengan media yang berbeda-beda. Misalnya
kelompok 1 mencari informasi di majalah, kelompok 2 di perpustakaan, kelompok 3
di koran, dan seterusnya.
9.
Synergenic
Teaching
Synergenic Teaching adalah
pembelajaran yang bersinergi. Strategi ini mirip dengan Information Search, yang memberikan peserta didik pengalaman yang
berbeda dalam mempelajari materi yang sama.
Dalam
pelaksanaannya, peserta didik dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok dibagi ke beberapa tempat untuk mempelajari sesuatu. Misalnya ada yang
di kelas, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya. Setelah setiap kelompok
selesai mencari informasi maka hasilnya disinergikan dengan kelompok lain yang
belajar di tempat berbeda. Di sinilah, peserta didik akan mendapatkan
pengalaman berbeda dengan temannya dalam mempelajari sesuatu.
10.
G 2 G Exchange
(Group to Group)
G 2 G Exchange adalah strategi pembelajaran
kelompok di ruang yang berbeda, teknik berbeda, dan cara yang berbeda. Dalam
pelaksanaan strategi ini, proses kegiatan belajar-mengajar tidak hanya terjadi
di kelas, tetapi bisa juga membagi kelompok belajar di luar kelas.
Prinsip
pembelajaran strategi G 2 G adalah penggabungan 2-3 kelompok yang belajar di
tempat berbeda. Dalam hal ini, peserta didik dapat belajar pengalaman belajar
peserta yang lain, sehingga pengalaman belajar semakin bermakna bagi mereka.
Sebelum melakukan kegiatan ini, guru harus sudah menyiapkan bahan/sumber
belajar bagi setiap kelompok. Setelah kegiatan selesai, semua kelompok
dikumpulkan di dalam kelas untuk sharing bersama
terkait topik yang dibahas.
11.
Snowballing
Snowballing ialah ibarat
bola salju yang menggulung. Dalam pelaksanaan strategi ini, guru dapat membagi
peserta didik dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi yang sedang
dipelajari. Hasil diskusi kemudian digabung dengan kelompok lain, dan cara ini
bergulir seterusnya sampai semua kelompok menjadi satu untuk mendiskusikan dan
menyimpulkan secara bersama materi yang didiskusikan.
12.
Question
Student Have
Question Student Have adalah
pertanyaan yang dimiliki peserta didik. Strategi ini dapat dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik memahami topik yang sudah dipelajari.
Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan. Pertanyaan
ditulis pada kertas kemudian digeser searah jarum jam untuk dikomentari
temannya, apakah pertanyaan tersebut layak untuk didiskusikan.
Strategi ini
mendorong semua peserta didik, khususnya peserta yang pasif dalam pembelajaran
untuk menuangkan pertanyaan.
[3]Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan,
Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan
ICT, (Yogyakarta: Skripta Media Creative, 2012), h. 69
0 komentar:
Posting Komentar