Senin, 20 Januari 2014

Contoh-contoh Strategi Pembelajaran Aktif



Strategi pembelajaran aktif dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di dalam kelas (indoor learning) maupun di luar kelas (outdoor learning) sebagai berikut:
1.             Brainstorming
Dalam Wikipedia, brainstorming is a by which a group tries to find a solution for a spesific problem by gathering a list of ideas spontaneously contributed by its members.[1] Brainstorming adalah teknik kreatif sebuah kelompok yang mencoba menemukan solusi suatu masalah tertentu dengan cara mengumpulkan daftar ide secara spontan dari anggota kelompoknya.
Brainstrorming adalah bagian teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Metode Brainstrorming dapat dipraktikkan kepada peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan. Metode ini memancing peserta didik untuk aktif menuangkan ide, pendapat, maupun pengalaman yang sudah dimilikinya secara bebas. Dalam keadaan ini, guru harus dapat mengelola dan mengendalikan suasana kelas agar tidak terjadi keributan karena peserta didik yang berlomba-lomba ingin menyampaikan pendapatnya.
Dalam penggunaan strategi ini, seorang guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya secara bergilir maupun berkelompok terlebih dahulu.
2.             Active Sharing Knowledge
Active sharing knowledge mempunyai arti sebagai saling tukar pengetahuan. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik, di samping untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dapat dilakukan pada hampir semua mata pelajaran.[2]
Strategi ini hampir sama dengan Brainstorming yang mendorong semua peserta didik aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya. Jadi, keberhasilan strategi ini tergantung kerjasama tim dalam saling tukar pengetahuan dengan temannya.
3.             The Power Of Two
The power of two berarti dua kekuatan (kepala/pikiran). Artinya bahwa strategi pembelajaran aktif ini menekankan untuk berpikir dua orang dalam menyelesaikan masalah yang diajukan oleh guru. Berpikir dua orang lebih baik daripada berpikir sendiri-sendiri karena ada peluang sharing pendapat. Strategi ini dapat membantu peserta didik pasif berani menyampaikan ide pendapat, maupun pengalamannya kepada temannya.
Dalam pelaksanaan strategi ini, guru mengetahui tingkat perbedaan kemampuan setiap peserta didik, sehingga dalam diskusi tersebar antara peserta didik yang pandai atau aktif dengan peserta didik yang biasanya pasif berbicara. Semua peserta didik dianjurkan untuk menyampaikan pendapatnya kemudian dipresentasikan di depan kelas.
Sebelum melaksanakan strategi ini, setiap peserta didik dapat memahami terlebih dahulu materi yang akan didiskusikan atau diberikan oleh guru tugas tersebut untuk dipelajari di rumah.
4.             True or False
True or False artinya benar atau salah. Strategi ini merupakan aktivitas kolaboratif yang dapat mengajak anak didik untuk terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera. Strategi memancing peserta didik berlomba-lomba menebak pernyataan-pernyataan yang diajukan guru. Strategi ini dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik dalam memahami mata pelajaran yang sudah dipelajari.
5.             Everyone is A Teacher Here
Everyone is teacher here artinya semua orang bisa menjadi guru. Startegi ini memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjadi “guru” bagi teman-temannya yang lainnya. Sehingga strategi ini sangat bagus untuk meningkatkan keaktifan keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran.
6.             Team Investigation
Team Investigation berarti kegiatan investigasi yang dilakukan oleh kelompok untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.[3] Strategi ini melatih peserta didik bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan masalah. Dalam pelaksanaan startegi ini, perlu pembagian tugas yang harus dilakukan setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan masalah.
7.             Index Card Match
Index Card Match adalah strategi aktif yang biasanya menggunakan kartu indeks untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik memahami pelajaran yang sudah dipelajari. Strategi ini memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan untuk memacahkan masalah yang diberikan oleh guru.
8.             Information Search
Information search adalah strategi aktif yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mencari informasi melalui media atau sarana apa pun yang dapat memungkinkan mereka mendapatkan informasi tersebut.
Agar informasi yang diperoleh peserta didik bisa bervariasi, guru dapat menyuruh setiap kelompok belajar di tempat atau dengan media yang berbeda-beda. Misalnya kelompok 1 mencari informasi di majalah, kelompok 2 di perpustakaan, kelompok 3 di koran, dan seterusnya.
9.             Synergenic Teaching
Synergenic Teaching adalah pembelajaran yang bersinergi. Strategi ini mirip dengan Information Search, yang memberikan peserta didik pengalaman yang berbeda dalam mempelajari materi yang sama.
Dalam pelaksanaannya, peserta didik dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok dibagi ke beberapa tempat untuk mempelajari sesuatu. Misalnya ada yang di kelas, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya. Setelah setiap kelompok selesai mencari informasi maka hasilnya disinergikan dengan kelompok lain yang belajar di tempat berbeda. Di sinilah, peserta didik akan mendapatkan pengalaman berbeda dengan temannya dalam mempelajari sesuatu.
10.         G 2 G Exchange (Group to Group)
G 2 G Exchange adalah strategi pembelajaran kelompok di ruang yang berbeda, teknik berbeda, dan cara yang berbeda. Dalam pelaksanaan strategi ini, proses kegiatan belajar-mengajar tidak hanya terjadi di kelas, tetapi bisa juga membagi kelompok belajar di luar kelas.
Prinsip pembelajaran strategi G 2 G adalah penggabungan 2-3 kelompok yang belajar di tempat berbeda. Dalam hal ini, peserta didik dapat belajar pengalaman belajar peserta yang lain, sehingga pengalaman belajar semakin bermakna bagi mereka. Sebelum melakukan kegiatan ini, guru harus sudah menyiapkan bahan/sumber belajar bagi setiap kelompok. Setelah kegiatan selesai, semua kelompok dikumpulkan di dalam kelas untuk sharing bersama terkait topik yang dibahas.
11.         Snowballing
Snowballing ialah ibarat bola salju yang menggulung. Dalam pelaksanaan strategi ini, guru dapat membagi peserta didik dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi yang sedang dipelajari. Hasil diskusi kemudian digabung dengan kelompok lain, dan cara ini bergulir seterusnya sampai semua kelompok menjadi satu untuk mendiskusikan dan menyimpulkan secara bersama materi yang didiskusikan.
12.         Question Student Have
Question Student Have adalah pertanyaan yang dimiliki peserta didik. Strategi ini dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami topik yang sudah dipelajari. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan. Pertanyaan ditulis pada kertas kemudian digeser searah jarum jam untuk dikomentari temannya, apakah pertanyaan tersebut layak untuk didiskusikan.
Strategi ini mendorong semua peserta didik, khususnya peserta yang pasif dalam pembelajaran untuk menuangkan pertanyaan.


[1] www.wikipedia.com diunduh 03/10/2013 19.45
[2]Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif  (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008).h 22
[3]Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT, (Yogyakarta: Skripta Media Creative, 2012), h. 69

0 komentar:

Posting Komentar